Jumat, 24 Agustus 2018

Azas dan Dasar Pendidikan Tamansiswa

Azas Dan Dasar Pendidikan Tamansiswa


Tamansiswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewatara di Yogyakarta pada tanggal 03 Juli 1922 bertujuan mengganti sistem pendidikan dan pengajaran Belanda denga sistem baru berdasarkan kebudayaan sendiri. Untuk mewujudkan cita-cita iti, maka diterapkan azas-azas pendidikan dan dasar-dasarnya. Azas pendidikan ini dikenal dengan azas 1922. 
1. Pasal pertama : Hak seseorang akan mengatur dirinya sendiri dengan meningat tertibnya persatuan dalam peri kehidupan umum. Tertib dan damai itulah tujuan kita yang tertinggi.
2. Pasal kedua : Dalam sistem ini, maka pelajaran berarti mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirannya, dan merdeka tenaganya. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Ki Hajar Dewantara mengutamakan kemdirian pada diri peserta didik, yang akan memiliki karakter mandiri.
3. Pasal ketiga : Tentang zaman yang akan datang rakyat kita ada di dalam kebingungan, sering kita tertipu akan keadaan yang kita pikir perlu dan sesuai dengan pikir, padahal itu adalah keperluan bangsa asing yang sulit di dapatnya dengan alat penghidupan kita sendiri. Pasal ini juga merupakan bagian penting dalam membangun karakter anak bangsa untuk menjadi manusia yang tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa yang beradab.
4. Pasal keempat : Dasa kerakyatan. Pengajaran yang hanya terdapat pada sebagian kecil rakyat Indonesia tidak berfaedah untuk bangsa, maka seharusnyalah golongan rakyat yang tersebar mendapat pengajaran secukupnya. Hal ini menganut pengertian bahwa memajukan pengajaran untuk rakyat umum kuantitas pendidikan lebih baik dari pada meningkatkan pengajaran (kualitas) kalau meningkatkan pengajaran dapat mengurangi tersebarnya pengajaran.
Pasal kelima : Untuk dapat berusaha menurut azas dengan bebas dan leluasa maka kita harus bekerja menurut kekuatan sendiri. Walaupun kita tidak menolak bantuan dari orang lain akan tetapi kalau bantuan itu akan mengurangi kemerdekaan kita lahir atau batin haruslah ditolak, ini adalah wujud nyata karakter kemandirian.
Pasal keenam : Keharusan untuk membelanjai diri sendiri segala usaha Tamansiswa. Hal ini amat sukar, karena untuk dapat membelanjai diri sendiri tanpa menerima bantuan orang lain diperlukan keharusan untuk hidup sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Berdirinya Sekolah Tamansiswa

Berdirinya  Tamansiswa Pada tanggal 3 Juli 1922 organisasi  Tamansiswa  didirikan karena adanya ketidakpuasan terhadap sistem Pendidik...